Bullish GBP kembali berusaha melanjut pergerakan ke level-level resistancenya, namun sepertinya kisaran 1.7600 masih memberikan resistance yang cukup kuat. Level 1.7500 masih memberikan support bagi bullish. Pergerakan kini berada di level 50% fibonacci retracement. Bila level 1.7600 dapat ditembus kemungkinan pergerakan menuju kisaran 1.7800 semakin kuat, sebaliknya akan membawa GBP kembali kepada kecenderungan bearisnya.
Support | : | 1.7460 | 1.7491 | 1.7511 |
Resist. | : | 1.7628 | 1.7596 | 1.7576 |
Sisi Fundamental :
Untuk minggu ini, meskipun tidak banyak data atau even penting perekonomian di awal-awal minggu, pada hari Kamis dan Jumat mendatang dua data penting perekonomian Amerika dijadwalkan rilis. Dua data penting tersebut yaitu Trade Balance atau saldo Neraca Perdagangan untuk bulan Januari serta data Non-farm Payrolls untuk bulan Februari.
Defisit perdagangan Amerika diperkirakan meningkat. Namun mengingat laporan Departemen Keuangan Amerika sebelumnya mengungkapkan hanya ada satu bulan di mana Amerika gagal menutup defisitnya dari dana yang mereka dapatkan dari luar negeri, dollar mungkin tidak akan terpengaruh banyak oleh data tersebut.
Di lain pihak, Payrolls diperkirakan akan menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan atas dasar rendahnya laporan Jobless Claims atau tunjangan bagi pengangguran dalam beberapa minggu terakhir. Namun jika data Payrolls Februari ini ternyata menunjukkan angka yang mengecewakan, akan semakin menegaskan persepsi market bahwa bank sentral Amerika, Federal Reserve mungkin hanya memiliki sedikit sisa ruang gerak untuk terus menaikkan suku bunganya tahun ini. Saat ini, market memperkirakan Fed mungkin hanya akan satu atau dua kali lagi menaikkan suku bunganya sebelum menghentikan program pengetatan meoneternya.
Sementara itu, fokus utama market akan tertuju pada jadwal rapat suku bunga lima bank sentral utama dunia. Kelima bank sentral tersebut yaitu bank sentral Inggris (BoE), Jepang (BoJ), Kanada (BoC), Australia (RBA) dan Selandia Baru (RBNZ).
Dari kelimanya, selain bank sentral Jepang dan Kanada, diperkirakan tidak akan memberikan kejutan yang berarti bagi market. BoE, RBA dan RBNZ diharapkan masih akan mempertahankan tingkat suku bunganya pada level saat ini.
BoJ juga mungkin akan berbuat hal yang sama, belum akan merombak kebijakan moneternya saat ini. Namun, mengingat komentar-komentar yang dilontarkan para pejabat BoJ akhir-akhir ini, sebagian analis memperkirakan BoJ mungkin akan mengurangi atau bahkan menghapus program penyuntikan dana bagi sistem perbankan Jepang, yang dianggap sebagai langkah awal dari program pengetatan moneter mereka selanjutnya.
Sementara bank sentral Kanada diperkirakan kembali menaikkan suku bunganya. Dengan tingginya nilai tukar dollar Kanada saat ini terhadap dollar Amerika serta kembali naiknya harga minyak, kenaikan suku bunga BoC akan semakin menambah bahan bakar bagi penguatan dollar Kanada nantinya.
Dengan padatnya data dan even penting tersebut, volatilitas pasar perdagangan mata uang diperkirakan juga akan meningkat pekan ini.