27 October 2005

Politik Vs Dollar

  • Review Market
  • Dollar menguat terhadap mata uang lainnya pada sesi perdagangan kemarin seiring dengan kembalinya keyakinan market bahwa bank sentral Amerika masih akan menaikkan suku bunganya pada tiga kali pertemuan berikutnya. Semakin tingginya suku bunga Amerika telah membantu dollar menguat sekitar 13 persen terhadap yen dan sekitar 12 persen versus euro tahun ini, karena semakin tingginya tingkat suku bunga Amerika dibanding dengan Eropa dan Jepang semakin besar pula permintaan akan aset-aset bernilai dollar.

    Penguatan euro pada sesi sebelumnya sebagian disebabkan oleh naiknya tingkat kepercayaan dunia usaha Jerman hingga mencapai level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Data Jerman tersebut dinilai semakin memperbesar kemungkinan akan dinaikkannya tingkat suku bunga bank sentral Eropa.


    Yen melemah setelah laporan pemerintah Jepang menunjukkan surplus perdagangan Jepang kembali menyusut untuk kali ke enam dalam enam bulan berturut-turut seiring dengan melonjaknya nilai impor Jepang hingga sebesar 17 persen.

    Setelah melemah sekitar 230 poin pada sesi perdagangan Selasa, dollar menebus kembali lebih dari setengah kerugiannya terhadap poundsterling. Satu-satunya data Inggris yang dirilis kemarin malah mendukung melemahnya poundsterling. Meskipun order-order sektor industri CBI untuk bulan Oktober naik dari -27 menjadi -25, indeks masih menunjukkan angka negatif dengan order-order ekspor dan komponen-komponen output berlanjut mengalami penurunan.

    Dollar berhasil rebound setelah sehari sebelumnya sempat melemah tajam terhadap euro, meskipun di lain sisi, para pelaku pasar juga semakin yakin bahwa bank sentral Eropa juga tak lama lagi akan menaikkan suku bunganya untuk mengatasi tekanan inflasi.

    Bank sentral Eropa, ECB, sejak tahun 2003 mempertahankan suku bunganya pada level dua persen. Sementara bank sentral Amerika, Federal Reserve, telah sebelas kali berturut-turut menaikkan suku bunganya sejak Juni 2004 hingga kini berada pada level 3,75 persen.

    ECB diperkirakan baru akan menaikkan suku bunganya pada tahun depan, sementara hingga saat itu Federal Reserve diperkirakan bakal menaikkan suku bunganya minimal 50 basis poin lagi.

    Para analis berpendapat, peluang semakin lebarnya selisih suku bunga tersebut akan membatasi penguatan euro, paling tidak untuk sementara ini.

    Faktor positif bagi dollar dari semakin lebarnya selisih suku bunga tersebut juga didukung oleh fakta bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika lebih baik dari pertumbuhan ekonomi di kawasan lainnya. Dan data GDP Amerika yang dijadwalkan rilis pada hari Jumat mendatang diharapkan dapat semakin mendukung pendapat tersebut.

    Dukungan lain terhadap dollar datang dari repatriasi dana perusahaan-perusahaan Amerika yang memanfaatkan keringanan pajak tahun ini.

    Berita lain menyebutkan bahwa Jaksa Patrick Fitzgerald diharapkan akan mengumumkan beberapa nama pejabat atas di senat yang terlibat dalam pem-bocoran identitas para agen CIA yang sedang dalam penyamaran. Banyak kalangan mengkhawatirkan dugaan wakil president US terlibat dalam kebocoran tersebut.

  • Fokus Market
  • Hari ini, perhatian market nampaknya akan tertuju pada dirilisnya data Durable Goods Orders Amerika pada pukul 19:30 WIB nanti malam. Setelah mencatatkan peningkatan melebihi perkiraan pada bulan Agustus lalu, Durable Goods Orders untuk bulan September diperkirakan turun sekitar 1,4 persen.

    Berikutnya, dengan minimnya data-data fundamental menjelang dirilisnya data GDP Amerika Jumat mendatang, pidato Chairman Federal Reserve Alan Greenspan pada pukul 22:00 WIB nanti malam juga akan menarik perhatian market yang mencoba mencari petunjuk dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan masalah pertumbuhan ekonomi.

  • Komentar Teknikal
  • GBP masih berusaha untuk keluar dari range 1.7800 - 1.7400. Level di atas 1.7850 jadi level kunci untuk memastikan pergerakan naik menuju level 1.8000 sementara level di bawah 1.7800 menjadi level kunci untuk kembali ke 1.7400.