28 October 2005

Politik Vs Dollar ..lagi..

Weakens on Disappointing US Data and Political Uncertainty



  • Review Market
  • Dollar melemah pada sesi perdagangan Kamis, tertekan oleh lemahnya data-data perekonomian Amerika yang dirilis kemarin serta masalah politik dalam pemerintahan Bush yang mengikis kepercayaan terhadap pemerintah dan perekonomian.

    Kemungkinan tuntutan terhadap beberapa pejabat Gedung Putih atas bocornya nama agen CIA dan mundurnya Harriet Miers yang dicalonkan Presiden Bush sendiri sebagai Ketua Mahkamah Agung mengalihkan perhatian para pelaku pasar dari faktor suku bunga yang selama ini positif bagi dollar.

    Sementara dari sektor perekonomian, melemahnya dollar dipicu oleh data Durable Goods Orders Amerika yang turun 2,1 persen pada bulan September, atau hampir dua kali lebih jelek dari estimasi para analis sebelumnya.

    Demikian pula data lainnya, data New Home Sales untuk September menunjukkan angka 1,22 juta annual rate, lebih rendah dari ekspektasi market.

    Turut menekan dollar kemarin adalah berita bahwa SEC (Securities and Exchange Commission) mengusut praktik pembukuan General Motors, raksasa otomotif yang berbasis di Amerika.

    Sebagian pelaku pasar melepas dollar dan membeli euro dengan pertimbangan European Central Bank (bank sentral Eropa) akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat. Gubernur bank sentral Jerman (Bundesbank), Axel Weber kemarin mengatakan bahwa ECB mesti menaikkan suku bunga untuk mempertahankan kredibilitas dan menekan dampak negatif dari makin meningkatnya tekanan inflasi.

    Melemahnya dollar terhadap yen dinilai disebabkan oleh aksi beli yen para pemodal yang memanfaatkan turunnya nilai yen akhir-akhir ini. Cerahnya prospek perekonomian Jepang membuat mereka berpikir nilai yen saat ini terlalu murah.

    Perekonomian Jepang yang terkuat ke dua di dunia, berkembang 4,6 persen pada semester pertama tahun ini, merupakan laju perkembangan ekonomi tercepat dalam 15 tahun terakhir.

    Penguatan kembali dollar menjelang akhir sesi terutama disebabkan oleh aksi penyesuaian posisi para pelaku pasar sebagai persiapan menjelang dirilisnya data penting perekonomian Amerika nanti malam.

  • Fokus Market
  • Data GDP Amerika untuk kuarter ketiga dijadwalkan rilis pukul 19:30 WIB nanti malam. Perekonomian Amerika diperkirakan berkembang 3,6 persen, setelah pada kuarter sebelumnya berkembang 3,3 persen.

    Beberapa faktor konsumsi yang berperan besar dalam perkembangan ekonomi pada dua kuarter sebelumnya diperkirakan berlanjut memberikan kontribusinya untuk kuarter ke tiga. Secara garis besar, perekonomian Amerika diperkirakan masih akan mengalami ekspansi hingga akhir tahun nati, bahkan meskipun dengan datangnya musim dingin akan memaksa konsumen menambah biaya pemakaian energi.

    Berikutnya, data kepercayaan konsumen dari hasil survai Universitas Michigan, yang dijadwalkan rilis berikutnya pada pukul 20:45 WIB, diperkirakan sedikit naik menjadi 76,0 bulan ini dari 75,4 pada bulan sebelumnya.

    Peningkatan kepercayaan tersebut dinilai karena konsumen semakin menyadari bahwa badai-badai yang lalu tidak berdampak lama bagi perekonomian.

    Dari kawasan Eropa, para pelaku pasar akan menyimak data CPI zona Euro untuk bulan Oktober yang akan dirilis pada pukul 16:00 WIB. Inflasi zona Euro diperkirakan stabil di bawah tingkat inflasi bulan lalu, naik 2,6 persen dari 2,4 persen. Mempertimbangkan target inflasi ECB yang di level 2,0 persen serta bagusnya hasil survai Ifo minggu ini, data inflasi sore nanti akan dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter bank sentral Eropa.

  • Komentar Teknikal
  • Support penting sekarang berada di kisaran 1.7800 bagi GBP. Bila support ini masih terus bertahan, kemungkinan pergerakan ke arah 1.8000 semakin besar, namun bila tidak dapat dipertahankan, maka GBP akan kembali berakumulasi di range 1.7800 - 1.7400.