Para pelaku pasar berpendapat, tidak ada penggerak utama pada perdagangan mata uang kemarin meskipun ada beberapa faktor yang menjadi pemicu termasuk di antaranya pernyataan-pernyataan para pejabat Federal Reserve. Namun secara keseluruhan tidak ada berita besar sementara rendahnya tingkat likuiditas justru menimbulkan fluktuasi harga.
Sementara laporan regional mengenai perekonomian yang dirilis bank sentral Amerika kemarin tidak banyak berpengaruh bagi pergerakan mata uang. Dalam laporan Beige Book, Federal Reserve menyebutkan aktivitas dunia usaha Amerika meningkat sepanjang bulan September hingga awal Oktober, meksipun ada beberapa kawasan yang terkena dampak badai dan tingginya biaya-biaya energi mendorong naiknya harga-harga.
Hingga akhir sesi perdagangan New York, euro menguat di kisaran 1.1994 terhadap dollar, atau naik sekitar 0,3 persen dari level penutupan hari Selasa. Euro sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam tiga bulan terakhir di kisaran 1.1874 terhadap dollar.
Pada sesi perdagangan Eropa sebelumnya, aksi beli dollar dipicu oleh komentar para pejabat Federal Reserve yang mengindikasikan terus dinaikkannya suku bunga Amerika serta pecahnya level support penting tekhnikal, sempat mendesak euro melemah hingga menembus level 1.1900.
Namun, penguatan dollar tersebut kembali tidak bertahan lama. Beberapa nama bank sentral dari kawasan Asia kembali diisukan memborong euro di bawah level 1.1900, sehingga memicu rebound euro terhadap dollar.
Terhadap yen, dollar tergelincir ke kisaran 115.30, juga melemah sekitar 0,3 persen dari level penutupan hari sebelumnya, setelah sempat naik mendekati level 116.00 yang merupakan level tertinggi baru dollar dalam 25 bulan terakhir terhadap yen.
Para pelaku pasar sendiri memberikan perhatian lebih pada pidato para pejabat Federal Reserve kemarin, mencoba mencari petunjuk mengenai kebijakan suku bunga bank sentral Amerika yang merupakan salah satu faktor positif bagi dollar.
Berbicara pada sesi perdagangan Amerika semalam, Sandra Pianalto, Pimpinan Cleveland Federal Reserve mengatakan bank sentral mungkin tidak harus menaikkan suku bunga sedemikian tinggi jika saja pertumbuhan ekonomi Amerika tidak melambat, seraya menambahkan bahwa suku bunga perlu dinaikkan jika inflasi terus meningkat.
Di lain tempat, anggota Dewan Gubernur Fed, Donald Kohn mengatakan tingkat suku bunga Amerika saat ini semakin mendekati target level bank sentral. Namun Kohn juga menambahkan, yang jelas untuk sementara ini, belum waktunya bagi Federal Reserve untuk menghentikan program pengetatan kreditnya.
Demikian pula pimpinan Dallas Federal Reserve, Richard Fisher mengatakan dirinya akan tetap waspada mengenai laju inflasi dan akan terus mendorong kebijakan yang menjaga tingkat inflasi tetap terkendali.
Sementara Presiden New York Federal Reserve, Timothy Geithner sedikit menyinggung mengenai pentingnya kebijakan nilai tukar mata uang yang fleksibel bagi perekonomian dunia.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut, secara garis besar bisa disimpulkan bahwa para pejabat Federal Reserve masih konsisten dengan komentar yang mereka ucapkan dalam beberapa minggu terakhir, yakni bahwa suku bunga masih akan terus dinaikkan secara terukur. Tanpa ada petunjuk-petunjuk baru dari pernyataan-pernyataan pejabat Fed tersebut, dollar pun relatif stabil.
Turut berpengaruh bagi pergerakan mata uang dunia kemarin adalah aktivitas pasar modal Amerika yang nampaknya sedang bersiap mengalami penurunan signifikan. Oktober biasanya adalah bulan yang fluktuatif bagi pasar modal.
Berikutnya, data neraca perdagangan zona euro untuk bulan Agustus yang akan dirilis pada pukul 16:00 WIB. Data kali ini diperkirakan akan menunjukkan turun tajamnya surplus perdagangan zona euro menjadi sekitar 2,2 milyar euro. Perkiraan penurunan tersebut berdasarkan tren ekspor-impor zona euro sejak awal tahun ini yang juga cukup terpukul oleh melonjaknya harga-harga energi.
Sedangkan Amerika sendiri dijadwalkan merilis hasil survai Philadelphia Federal Reserve mengenai aktivitas industri di kawasan tersebut. Indeks manufaktur Philadelphia Fed untuk bulan Oktober yang akan diumumkan pada pukul 23:00 WIB nanti malam diperkirakan meningkat menjadi 10,0 dari 2,2 pada bulan sebelumnya. Angka positif tersebut merupakan indikasi meningkatnya pertumbuhan sektor industri di kawasan survai menyusul kembali meningkatnya order pasca Katrina dan Rita.
JPY pada daily chart masih terlihat berusaha mencoba kembali level 116.00 untuk ke 119.00, hanya kondisi overbought kemungkinan akan membawa JPY retrace sampai ke 115.00. Namun sepanjang support level 115.00 masih belum di tembus, JPY bisa dipastikan akan terus melanjutkan perjalanannya ke 119.00