GBP bottom confirmed ??? ..
Indeks iklim dunia usaha dari hasil survai Philadelphia Federal Reserve melonjak menjadi 17,3 pada bulan Oktober dari 2,2 pada bulan September sebelumnya. Angka aktual indeks tersebut melebihi estimasi para analis yang sebelumnya memperkirakan angka indeks hanya akan naik menjadi 10,0.
Sementara indeks Leading Indicators Amerika turun 0,7 persen pada bulan September menyusul penurunan sebesar 0,1 persen pada bulan sebelumnya. Kontributor negatif terbesar dari 10 komponen indeks adalah Weekly Initial Jobless Claims dengan penurunan sebesar 0,8 persen.
Data Initial Jobless Claims sendiri turun 35 ribu pada minggu lalu menjadi 355 ribu. Sedangkan data Claims minggu sebelumnya direvisi naik menjadi 390 ribu. Sekitar 13 persen dari Claims minggu lalu diperkirakan dampak dari Badai Katrina dan Rita.
Para pelaku pasar beranggapan, dengan telah sangat diantisipasinya rencana kenaikan suku bunga Amerika, perlu data yang jauh lebih baik dari perkiraan untuk menambah keyakinan dipercepatnya laju kenaikan suku bunga yang juga akan berdampak positif bagi dollar.
Tingginya tingkat suku bunga positif bagi dollar karena menambah daya tarik aset-aset bernilai dollar di mata para investor.
Gubernur bank sentral Jepang (BoJ) Toshihiko Fukui melontarkan pernyataan bersifat netral kemarin dengan mengatakan bahwa bank sentral masih akan mempertahankan kebijakan moneter ekstra longgarnya hingga harga-harga konsumen memasuki teritori positif. Namun Fukui juga menegaskan kembali kemungkinkan inflasi akan mencapai angka positif pada akhir tahun nanti.
Poundsterling ditutup menguat setengah persen di kisaran 1.7746 terhadap dollar, setelah data yang dirilis kemarin menunjukkan lonjakan peningkatan melebihi perkiraan pada nilai penjualan sektor ritel Inggris. Retail Sales Inggris naik 0,7 persen pada bulan September.
Sepanjang pekan ini, dollar terdukung oleh komentar-komentar yang dilontarkan para pejabat Federal Reserve yang mengindikasikan akan diteruskannya kebijakan pengetatan kredit Amerika, yang berarti dollar juga akan terus menikmati keuntungan dari selisih suku bunga antar negara.
Namun, tidak ada kejutan-kejutan baru dalam komentar-komentar Fed tersebut, sehingga momentum penguatan dollar pun memudar.
Kamis kemarin, pimpinan Atlanta Federal Reserve Jack Guynn mengatakan bahwa meski Fed telah berbuat banyak, kebijakan dinilainya masih akomodatif dan bank sentral mesti melanjutkannya untuk menuju kebijakan moneter yang dinilai netral.
Guynn juga menambahkan bahwa meski resiko inflasi meningkat, dirinya yakin bahwa peningkatan harga-harga tersebut hanya akan bersifat sementara.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Ben Bernanke, kandidat kuat pengganti Alan Greenspan sebagai ketua Federal Reserve yang akan pensiun pada awal Januari tahun depan, kemarin mengatakan pula bahwa harga-harga dasar (core prices) mengindikasikan bahwa tingkat inflasi akan kembali pada level yang konsisten dengan stabilitas harga.
Market sementara ini kemungkinan masih akan mencoba mencari petunjuk mengenai prospek suku bunga Amerika dari Presiden St Louis Federal Reserve William Poole yang dijadwalkan berpidato mulai pukul 22:45 WIB nanti malam.
JPY masih kokoh mempertahankan level 115.00 yang mana seperti tulisan sebelumnya, bila level ini masih bertahan maka peluang untuk ke 119.00 masih terus terbuka.