22 November 2005

Dollar Kembali Menguat

Trichet vs ECB's Hike Rate



  • Market Review
  • Dollar berbalik menguat terhadap euro pada hari pertama perdagangan pekan ini setelah gubernur bank sentral Eropa, Jean-Claude Trichet mengatakan bahwa kalaupun demi mengatasi inflasi nantinya ECB akan menaikkan suku bunganya, langkah pertama tersebut bukanlah jaminan akan adanya langkah-langkah kenaikan suku bunga berikutnya. Pernyataan tersebut disampaikan Trichet dalam testimoninya di hadapan Komisi Ekonomi dan Moneter Parlemen Eropa.

    Padahal baru hari Jumat lalu, Trichet memberikan indikasi jelas bahwa ECB siap untuk menaikkan suku bunganya, yang kemudian diartikan market sebagai rencana bank sentral Eropa tersebut memulai program menaikkan suku bunga yang diperkirakan akan sangat positif bagi euro.

    Euro jatuh lebih dari satu sen ke kisaran terendah 1.1715 terhadap dollar dari sekitar 1.1830 sesaat sebelum testimoni Trichet. Hingga akhir sesi perdagangan New York, euro akhirnya ditutup melemah sekitar 0,3 persen dari level penutupan Jumat, di kisaran 1.1724 terhadap dollar.

    Suku bunga yang rendah menjadikan lebih murah atau menguntungkan untuk melepas atau menjual mata uang negara yang bersangkutan, sementara sebaliknya suku bunga tinggi merupakan daya tarik bagi para pemodal yang mengincar selisih yield (imbal hasil) terutama dari deposito-deposito jangka pendek.

    Dengan tingkat suku bunga zona euro saat ini masih bertahan pada level 2 persen sejak Juni 2003 dan Federal Reserve telah 12 kali menaikkan suku bunganya sejak Juni tahun lalu hingga kini berada pada level 4 persen, euro menjadi mata uang yang paling banyak dilepas para pelaku pasar untuk membeli dollar.

    Sebagaimana yang telah kerapkali diulas sebelumnya, tren penguatan dollar sepanjang 2005 ini disebabkan terutama oleh selisih tingkat suku bunga antar negara yang lebih menguntungkan bagi Amerika dan dollarnya. Sepanjang tahun ini, euro terhitung telah melemah sekitar lebih dari 13 persen terhadap dollar. demikian pula yen, yang tingkat suku bunga bank sentralnya masih bertahan di level mendelati nol persen, terhitung melemah sekitar lebih dari 16 persen versus dollar.

    Poundsterling masih mampu bertahan dan ditutup di kisaran 1.7171 terhadap dollar.

    Sementara itu, market nampak tidak terlalu merespon komentar Presiden Chicago Fed Michael Moskow. Dalam pernyataannya kemarin, Moskow mengatakan bahwa tingkat inflasi Amerika berada di batas atas toleransi bank sentral. Moskow menambahkan bahwa jika tekanan inflasi masih meningkat, jelas pengetatan kredit lebih lanjut akan kembali dibutuhkan.

    Sedangkan satu-satunya data penting perekonomian yang dirilis Amerika kemarin, menunjukkan indeks Leading Indicators dari Conference Board naik 0,9 persen pada bulan lalu setelah mengalami penurunan sebesar 0,8 persen (revisi) pada bulan sebelumnya.

  • Fokus Market
  • Tidak ada data penting perekonomian Amerika yang dijadwalkan rilis hari ini kecuali minutes atau catatan rapat dari pertemuan terakhir Federal Reserve tanggal 1 November yang lalu merupakan even yang berpeluang menjadi penggerak market hari ini. Minutes FOMC ini dijadwalkan pada pukul 02:00 WIB dini hari nanti.

    Para analis mengharapkan Fed akan mengubah 'bahasa' yang digunakan dalam menjelaskan kebijakannya. Terutama menghilangkan kata 'measured' (terukur) dan 'accommodative' (layak, sesuai), untuk mengindikasikan bahwa kebijakan-kebijakan Fed berikutnya akan semakin tergantung pada data dan tidak lagi otomatis seperti dalam 12 kali pertemuan terakhir mereka.

    Dari kawasan Eropa, dengan minimnya data dan even penting hari ini, data Trade Balance Swiss pukul 14:15 WIB juga layak untuk diwaspadai. Data untuk bulan Oktober ini berpotensi positif bagi franc Swiss dengan pertimbangan Neraca Perdagangan Swiss diperkirakan masih akan berlanjut mencatatkan surplus, diuntungkan dari relatif rendahnya nilai tukar franc Swiss saat ini.

  • Komentar Teknikal
  • GBP masih mampu mempertahankan level support di 1.7125. Bearish sentiment terlihat masih mendominasi, apalagi bila level support tersebut dapat ditembus. Kecenderungan pergerakan harga kembali menuju level di bawah 1.7000 masih sangat besar bila level support tersebut dapat ditembus. Bullish GBP dapat berharap untuk kembali memegang kendali pergerakan harga bila resistance level 1.7250 dapat ditembus sehingga kecenderung untuk ke 1.7350 jadi terbuka.

    Sementara JPY masih berkonsolidasi di antara level 119.50 sampai 118.50. Untuk kembali melemah hingga ke target 120.00 diperlukan untuk menembus 119.50 , namun bila 118.50 yang tertembus, pergerakan harga cenderung berbalik menuju ke 116.00.