Bullish Dollar !!
Euro jatuh ke level 1.1776 terhadap dollar, merupakan level terendah sejak pertengahan Mei 2004, terseret oleh melemahnya euro terhadap yen. Mata uang tunggal Eropa tersebut kemudian ditutup di kisaran 1.1808, atau terhitung melemah 0,1 persen dari level penutupan New York sebelumnya.
Seiring dengan absennya data-data penting perekonomian, para pelaku pasar sekedar mengikuti arus tren melemahnya euro dalam tiga sesi terakhir hingga akhirnya membentur support kuat di kisaran 1.1760 terhadap dollar. Beberapa nama dari Timur Tengah diberitakan membeli euro di kisaran support tersebut.
Secara umum para analis mengakui dollar saat ini masih berada dalam lingkungan atau sentimen yang positif.
Terhadap yen, dollar berbalik melemah cukup tajam setelah para pelaku pasar menarik keuntungan dari tren penguatan dollar dalam enam sesi terakhir berturut-turut terhadap yen. Sebagian analis menyarankan untuk wait-and-see sebelum memutuskan untuk melepas posisi dollar terhadap yen. Gambaran tekhnikal dollar terhadap yen saat ini dinilai masih belum cukup jelas dan labil.
Sepanjang pekan lalu, yen terhitung melemah sekitar 2,3 persen versus dollar, hingga mencapai level terendah dalam 26 bulan menyusul spekulasi bahwa bank sentral Jepang akan mempertahankan tingkat suku bunganya di level mendekati nol persen sementara di lain pihak Amerika terus menaikkan suku bunganya. Namun, tekhnikal kemudian menunjukkan bahwa melemahnya yen tersebut mungkin telah terlalu berlebihan dan karenanya rawan berbalik arah menguat.
Dollar terakhir tercatat di kisaran 117.59 terhadap yen, atau melemah sekitar setengah persen dari level penutupan sesi Jumat pekan lalu. Sebelumnya, dollar sempat menyentuh level tertinggi 118.36 yang merupakan level tertinggi sejak Agustus 2003.
Walaupun melemah terhadap yen, hingga Federal Reserve memberikan sinyal akan menghentikan sementara program pengetatan kreditnya dan suku bunga di kawasan Eropa dan jepang mulai naik, para analis masih meyakini prospek semakin tingginya tingkat suku bunga Amerika akan terus memberikan sentimen positif bagi dollar.
Faktor positif lainnya bagi dollar adalah aksi repatriasi dari perusahaan-perusahaan multinasional Amerika yang menarik kembali keuntungan bernilai dollar yang didapatnya dari luar negeri. Arus dana masuk tersebut diperkirakan akan terus berdampak positif bagi dollar hingga akhir tahun ini.
Kemudian, walaupun beberapa pejabat Federal reserve di rencanakan untuk berbicara minggu ini, para pelaku pasar kelihatannya lebih memandang kepada data US trade balance pada hari Kamis mendatang. Diperkirakan akan menciptakan rekor defisit terbesar di $ 61.3 milyar dipicu oleh naiknya biaya energi.Data ini ini kemungkinan akan membawa pengaruh negatif bagi laju penguatan dollar.
Dari sisi fundamental, menjelang dirilisnya Neraca Perdagangan Amerika – satu-satunya data penting perekonomian yang paling mungkin menjadi penggerak utama market pekan ini – pada hari Kamis mendatang, para pelaku pasar juga menunggu segala perkembangan seputar aksi repatriasi perusahaan-perusahaan multinasional yang berbasis di Amerika. Sebuah laporan dari bank investasi Amerika, Morgan Stanley, mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas repatriasi sekitar 15 November hingga 15 Desember. Hal ini merupakan salah satru faktor yang positif bagi dollar.
Kerusuhan di Perancis, yang semakin meningkat dan telah berlangsung selama kurang lebih 12 hari, juga mendapat porsi perhatian tersendiri. Beberapa negara, termasuk di antaranya Amerika, Russia dan Inggris mengeluarkan peringatan pada para wisatawan yang berniat masuk ke kawasan tersebut. Meski secara umum dianggap sebagai situasi sementara, jika penyelesaian tak kunjung datang, kerusuhan tersebut dikhawatirkan akan merusak perekonomian pada akhirnya dan tentunya akan memberikan pengaruh secara global terhadap euro.