11 November 2005

Stronger USD

Rekor Trade Deficit Tidak Berpengaruh


  • Market Review
  • Dollar berhasil menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya pada sesi perdagangan Kamis, didukung oleh data tingkat kepercayaan konsumen yang kemarin dirilis lebih baik dari perkiraan. Estimasi awal indeks Consumer Sentiment yang dirilis Universitas Michigan untuk bulan November naik menjadi 79,9 dari 74,2 pada bulan Oktober, melebihi angka median ekspektasi market yang sebelumnya memperkirakan angka indeks naik menjadi sekitar 76,0.

    Data tersebut dinilai mendukung prospek terus dinaikkannya suku bunga Amerika yang selama ini menjadi faktor utama dibalik tren penguatan dollar.

    Bagusnya data kepercayaan konsumen tersebut bahkan mampu mengalihkan perhatian market dari membengkaknya defisit perdagangan Amerika. Data yang dirilis Departemen Perdagangan Amerika pada awal sesi New York menunjukkan angka defisit perdagangan membengkak menjadi 66,1 milyar dollar untuk bulan September dari 59,3 milyar dollar pada bulan sebelumnya. Angka defisit tersebut merupakan rekor terbesar dalam sejarah Amerika. Penyebab membengkaknya defisit ini menurut analis kemungkinan dikarenakan tingginya harga minyak dunia,badai dan pemogokan di Boeing.

    Dalam kondisi normal, defisit sebesar itu akan berdampak pada melemahnya dollar, sebagaimana yang sering terjadi dalam kurun waktu 2002 hingga akhir 2004 lalu. Namun, tingginya minat para pelaku pasar untuk membeli dollar dengan pertimbangan selisih tingkat suku bunga antar negara yang lebih berpihak pada dollar membuat para pelaku pasar lebih fokus pada data-data yang mendukung kemungkinan terus dinaikkannya suku bunga Amerika, seperti data Kepercayaan Konsumen yang dirilis setelah laporan Neraca Perdagangan Amerika kemarin.

    Sentimen positif bagi dollar juga muncul dari arus repatriasi dana masuk ke Amerika yang diperkirakan akan semakin meningkat pada pekan depan.

    Poundsterling relatif lebih stabil dibandingkan mata uang lainnya setelah bank sentral Inggris (BoE) kemarin, sesuai perkiraan market, kembali mempertahankan tingkat suku bunganya pada level 4,5 persen.

  • Fokus Market
  • Menarik untuk dipertanyakan adalah apakah dollar akan mampu mengakhiri sesi perdagangan pekan ini dengan berlanjut menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya. Para analis umumnya menilai penguatan dollar akhir-akhir ini terlalu berlebihan dengan pertimbangan beberapa indikator tekhnikal. Sementara dari faktor fundamental, selain prospek naiknya suku bunga Amerika, tidak ada alasan spesifik lain yang mendukung bagi kuatnya dollar.

    Walaupun pasar mata uang masih tetap buka seperti biasa, libur nasional di Amerika untuk hari ini berarti tidak ada data atau even penting yang dijadwalkan rilis. Demikian pula dari kawasan lainnya. Tercatat hanya data Household Consumer Confidence Jepang pada pukul 12:00 WIB, yang masih mungkin menjadi data penggerak market hari ini

  • Komentar Teknikal
  • Peluang bullish GBP untuk memegang kendali pergerakan harga kelihatannya semakin menipis. Level 1.7500 sekarang menjadi level resistance. Sementara bearish GBP harus melewati level 1.7400 sebagai support untuk memastikan pergerakan menuju level terendah di 1.7270