USD Durable Good Order in Focus
Data tersebut, indeks harga PCE Amerika untuk bulan November dinilai para analis mengarah pada kemungkinan bahwa Federal Reserve tidak terlalu buru-buru untuk kembali menaikkan tingkat suku bunganya.
Indeks PCE, tanpa menghitung komponen makanan dan energi, atau Core PCE bulan November naik 0,1 persen atau lebih rendah dari 0,2 persen sebagaimana perkiraan para analis sebelumnya.
Indikasi melambatnya laju inflasi akan menjadi salah satu alasan para pembuat kebijakan moneter untuk memperlambat laju kenaikan tingkat suku bunga. Sebagaimana diketahui, dollar menguat sekitar 14 persen terhadap euro dan yen sepanjang tahun ini seiring dengan 13 kali berturut-turut kenaikan tingkat suku bunga Federal Reserve sejak Juni 2004.
Sementara data lain yang dirilis bersamaan, yaitu Personal Income dan Personal Spending masing-masing naik 0,3 persen pada bulan November, kurang lebih sesuai dengan perkiraan.
Pada sesi sebelumnya, yen sempat mendapat support setelah gubernur bank sentral Jepang Toshihiko Fukui mengatakan harga-harga konsumen Jepang diperkirakan akan stabil pada awal-awal tahun depan, sehingga memperbesar kemungkinan bank sentral Jepang akan mengakhiri kebijakan moneter ekstra longgarnya. Bank sentral Jepang, dalam usahanya mengatasi deflasi, telah mempertahankan tingkat suku bunganya di level mendekati nol persen sejak tahun 2001.
Yen juga mendapat support dari laporan pemerintah Jepang kemarin yang menunjukkan surplus perdagangan internasional Jepang meningkat pada bulan November, sementara sektor jasa berkembang lebih cepat dari perkiraan.
Euro yang sebelumnya sempat naik hingga level tertinggi di kisaran 1.1894 sesaat setelah dirilisnya data, menjelang akhir sesi perdagangan New York terkoreksi dan ditutup di kisaran 1.1868 atau masih terhitung menguat sekitar 0,3 persen dari level penutupan Kamis.
Terhadap yen, dollar ditutup di kisaran 116.70 yen atau melemah sekitar 0,6 persen. Sedangkan terhadap franc Swiss, dollar melemah tipis 0,1 persen di 1.3118.
Poundsterling kemarin melemah tajam setelah data Current Account atau Neraca Berjalan Inggris menunjukkan defisit terbesar dalam sejarah Inggris. Ditutup di kisaran 1.7376, poundsterling melemah sekitar 0,4 persen terhadap dollar.
Khusus mengenai New Home Sales, menyusul data Housing Starts yang dirilis sebelumnya, data ini diperkirakan akan berdampak positif bagi dollar. Sebab ada kemungkinan Federal Reserve tidak akan berhenti menaikkan suku bunganya selama booming sektor properti belum berakhir.
Sementara dari kawasan lainnya tercatat hanya ada data Current Account zona euro pada pukul 16:00 WIB.
Bearish GBP berhasil memaksakan pergerakan harga hingga menyentuh kisaran level 1.7340 yang merupakan level 61.8% fibonacci yang dihitung dari pergeraka 1.7045 ke 1.7810. Secara teori, bila level 61.8% ini dapat dilewati, maka harga selanjutnya cenderung bergerak menuju atau bahkan membuat level low baru. Namun bila bullish GBP mampu mempertahankan level ini, maka secara shortterm dapat kita anggap koreksi pergerakan 1.7045 ke 1.7810 sudah berakhir dan pergerakan selanjutnya akan kembali ke level - level tinggi. | Resist. 1.7629 1.7508 1.7439 1.7385 1.7319 1.7267 1.7147 Support |