22 December 2005

UK GDP vs US PCE

Bullish Dollar is back



  • Fundamental
  • Dollar berlanjut menguat pada sesi perdagangan Rabu, masih terdukung dalam aksi pengurangan dan penyesuaian posisi menjelang akhir tahun.

    Market bahkan relatif tidak begitu memperhatikan revisi terakhir GDP kuarter ketiga Amerika serta indeks PCE yang merupakan salah satu indikator inflasi favorit bank sentral Amerika, Federal Reserve.

    Angka pertumbuhan pada kuarter ketiga kemarin direvisi sedikit turun sementara data PCE direvisi naik. Departemen Perdagangan Amerika yang merilis data-data tersebut mengumumkan bahwa perekonomian Amerika berkembang 4,1 persen pada kuarter ketiga, atau turun dari 4,3 persen pada estimasi sebelumnya, meskipun masih merupakan laju pertumbuhan ekonomi tercepat sejak kuarter pertama tahun ini. Sementara indeks inti PCE direvisi naik menjadi 1,4 persen dari 1,2 persen sebelumnya.

    Tipisnya tingkat likuiditas market menjelang akhir tahun membuat data tidak terlalu menjadi fokus bagi market. Sementara isu repatriasi profit perusahaan-perusahaan Amerika sebelum akhir tahun membantu memberi dollar sedikit support.

    Poundsterling tertekan setelah minutes atau catatan rapat kebijakan bank sentral Inggris, BoE yang dirilis kemarin memicu spekulasi akan kemungkinan pemangkasan suku bunga Inggris. Dalam pertemuan terakhir yang memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga bank sentral Inggris pada level 4,50 persen, Stephen Nickell menjadi satu-satunya dari 9 anggota komisi kebijakan yang mengusulkan untuk memangkas suku bunga.

    Sebelumnya, dollar mulai terkoreksi saat Presiden Richmond Federal Reserve, Jeffrey Lacker menyampaikan pidatonya. Lacker mengatakan bahwa laju kenaikan suku bunga berikutnya akan sangat tergantung pada kekuatan atau data-data ekonomi Amerika.

    Lacker juga mengatakan bahwa perekonomian Amerika akan berkembang pada laju sekitar 3,5 persen tahun depan, yang dinilainya konsisten dengan stabilnya inflasi. Lacker enggan menjelaskan lebih spesifik tentang seberapa jauh bank sentral mendorong tingkat suku bunganya.

    Jeffrey Lacker sendiri akan menjadi satu dari sekian anggota yang berhak memberikan suaranya dalam memutuskan kebijakan moneter bank sentral tahun depan.

    Hingga akhir sesi perdagangan, euro terhitung turun 0,3 persen dari level penutupan Selasa dan ditutup di kisaran 1.1834. Support tekhnikal di kisaran 1.1800 sejauh ini mampu menyelamatkan euro melemah lebih lanjut terhadap dollar.

    Sementara euro sempat melonjak menguat setelah sebuah sumber mengatakan bahwa bank sentral Eropa, ECB kemungkinan akan menaikkan suku bunganya minimal dua kali pada tahun depan.

    Terhadap yen, dollar menyentuh level tertinggi dalam satu minggu di kisaran 117.49, sebelum kemudian terkoreksi kembali dan ditutup di 117.29 pada akhir sesi, atau terhitung masih menguat sekitar 0,2 persen dari penutupan sebelumnya.

    Terhadap franc Swiss, dollar menguat 0,4 persen di 1.3129. Sedangkan poundsterling melemah 0,6 persen di kisaran 1.7427 terhadap dollar.

  • Fokus Market
  • Fokus market kemungkinan berada pada data GDP kuarter ketiga Inggris pukul 16:30 WIB.

    Setelah sempat lesu dengan tingkat pertumbuhan terlambat dalam 13 tahun terakhir pada semester pertama tahun ini, perekonomian Inggris yang merupakan terbesar kedua di Eropa diperkirakan akan mengalami sedikit rebound pada kuarter ketiga. Meningkatnya tingkat konsumsi dan investasi dalam negeri menjadi alasan utamanya. Bahkan sektor manufaktur yang paling terpukul pada semester pertama pun mengalami peningkatan sebesar 0,4 persen pada kuarter ketiga.

    Sedangkan Amerika sendiri, hari ini dijadwalkan merilis beberapa data penting, meliputi data Personal Income dan Spending bulan November pukul 20:30 WIB serta Leading Indicators bulan November pada pukul 22:00 WIB.

    Dengan perkiraan peningkatan sebesar 0,4 persen untuk bulan November, data Leading Indicators yang dirilis Conference Board nanti malam akan menjadi angka positif kedua dalam dua bulan berturut-turut. dari tujuh komponen penyusun indeks ini, yang dapat dilihat dari data-data yang dirilis sebelumnya, empat di antaranya (Average Workweek, Building Permits, Indeks S&P 500, dan Univ. of Michigan’s Consumer Sentiment) menunjukkan angka-angka positif sementara hanya tiga komponen (Jobless Claims, ISM, dan tren yield) yang menunjukkan penurunan.

    Sementara untuk Personal Income dan Personal Spending bulan November, masing-masing diperkirakan meningkat 0,3 persen dan 0,4 persen.

    Meski Spending meningkat lebih cepat, indikator inflasi Core PCE diperkirakan hanya meningkat 1,8 persen (annual). Angka Core PCE tersebut berarti menyamai level terendah pada bulan Oktober 2004 sekaligus menjadi yang terendah sejak FOMC memulai episode kenaikan suku bunganya pada bulan Juni tahun lalu. Dan berhubung data ini merupakan indikator inflasi favorit para pembuat kebijakan di Federal Reserve, peningkatan yang minim atau kurang dari estimasi akan menjadi petunjuk yang bagus mengenai semakin dekatnya akhir dari kebijakan pengetatan kredit Amerika..

  • Komentar Teknikal
  • Bearish GBP semakin kuat mengambil kendali pergerakan harga. Support 1.7400 berhasil direbut, target selanjutya berada pada support level 1.7340/50 yang merupakan 61.8% fibonacci level. Bullish GBP harus mempertahankan level ini atau bearish akan terus menguatkan diri ke level low 1.7045.Resist
    1.7685
    1.7606
    1.7556
    1.7476
    1.7395
    1.7345
    1.7267
    Support