06 December 2005

USD Loss Power

Soft US ISM Service



  • Analisa Fundamental
  • Dollar melemah terhadap mata uang-mata uang eropa pada sesi perdagangan Senin. Tertekannya dollar tersebut disebabkan gagalnya dollar dalam tiga minggu terakhir ini, menguat ke level tertinggi baru terhadap euro, yang kemudian memicu aksi profit-taking.

    Sementara itu, kembali munculnya isu bahwa beberapa bank sentral membeli euro di bawah level 1.1700 terhadap dollar, turut membantu mengangkat mata uang tunggal Eropa tersebut menembus level 1.1800.

    Juga menjadi faktor melemahnya dollar terhadap mata uang-mata uang Eropa adalah data yang menunjukkan pertumbuhan sektor jasa Amerika tidak sebagus perkiraan market sebelumnya. Indeks sektor jasa ISM yang dirilis kemarin menunjukkan angka aktual 58,5 yang berarti lebih rendah dari angka indeks 60,0 bulan sebelumnya dan 59,0 estimasi market.

    Euro mendapat gain terbesar dari yen yang melemah terhadap semua mata uang menyusul komentar Menteri Keuangan Jepang Sadakazu Tanigaki setelah pertemuan G7 akhir pekan lalu. Tanigaki mengatakan bahwa melemahnya yen terhadap dollar mencerminkan fundamental ekonomi Jepang saat ini.

    Indikasi bahwa pemerintah Jepang lebih suka dengan melemahnya yen dipertegas oleh fakta bahwa melemahnya yen dapat meningkatkan profit para eksportir Jepang serta membantu indeks saham Nikkei Jepang menguat ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir.

    Dollar sendiri terpantau menguat hingga kisaran 121.36 terhadap yen yang merupakan level tertinggi sejak bulan Maret 2003, sebelum kemudian terkoreksi kembali dan ditutup di kisaran 120.77, atau masih terhitung menguat sekitar 0,2 persen dari level penutupan sebelumnya.

    Sementara bank sentral negara-negara lainnya mulai melakukan kebijakan pengetatan moneter, para pejabat Jepang masih memperdebatkan mengenai perlunya kebijakan pengetatan moneter tersebut. Dari pernyataan atau komentar para pejabat Jepang akhir-akhir ini, muncul indikasi kuat bahwa tingkat suku bunga Jepang masih akan dipertahankan pada level mendekati nol persen memasuki tahun depan.

    Analis menilai tren dollar masih positif. Faktor selisih tingkat suku bunga antar negara dinilai masih akan lebih menguntungkan bagi Amerika dan dollarnya. Sehingga paling tidak untuk beberapa jangka waktu ke depan, dollar diprediksikan masih akan kembali menguat.

    Hingga akhir sesi market New York, euro terpantau stabil di kisaran 1.1785 terhadap dollar, atau menguat sekitar 0,6 persen dari level penutupan Jumat sebelumnya.

    Terhadap franc Swiss, dollar melemah 0,8 persen dan ditutup di kisaran 1.3073.

    Poundsterling menguat ke level tertinggi dalam 3 minggu di kisaran 1.7441 terhadap dollar meski Menteri Keuangan Inggris, Gordon Brown kemarin memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi Inggris menjadi 1,75 persen. Di akhir sesi, poundsterling ditutup di kisaran 1.7412 terhadap dollar.

  • Fokus Market
  • Jepang dijadwalkan merilis data Overall Household Spending untuk bulan Oktober pada pukul 12:00 WIB. Tingkat konsumsi pada bulan Oktober diperkirakan naik 1,8 persen dari bulan Oktober tahun lalu. Jika konsumsi terus meningkat sejalan dengan dengan membaiknya sektor tenaga kerja, maka inflasi dan selanjutnya kenaikan suku bunga bank sentral Jepang dapat menyusul tak lama kemudian.

    Sementara itu, data Manufacturing Production Inggris untuk bulan Oktober yang akan dirilis pukul 16:30 WIB juga diperkirakan meningkat setelah dalam dua bulan terakhir menunjukkan penurunan. Lesunya sektor manufaktur yang mencakup sekitar hampir 15 persen perekonomian Inggris adalah salah satu faktor yang membuat bank sentral Inggris, BoE enggan menaikkan suku bunganya. Karena itu, jika data Manufacturing Production kali ini kembali gagal memenuhi harapan market, semakin besar kemungkinan langkah BoE berikutnya adalah kembali memangkas suku bunganya.

  • Komentar Teknikal
  • Resistance 1.7405 akhirnya berhasil di tembus dan GBP bahkan sempat menyentuh kisaran 1.7450. Seperti tulisan sebelumnya, pergerakan naik masih menjadi favorit dan target selanjutnya sepertinya ada di resistance 1.7487. Support terdekat berada di 1.7340.

    Sementara JPY setelah menyentuh level terlemah sepanjang 32 bulan terakhir di 121.38 akhirnya melakukan retracement kembali ke level 120-an lagi. Perhatian sekarang berada di support level 120.42 dan resistance level 121.38.