UK Parliamentary Hearing on Pre-Budget Report
Pelaku pasar berlanjut melakukan aksi jual yen. Sehingga menekan mata uang Jepang tersebut ke level terendah dalam 32 bulan terhadap dollar dan terendah dalam sejarah terhadap euro.
Para analis berpendapat aksi jual yen akan terus berlanjut selama bank sentral Jepang (BoJ) bertahan dengan kebijakan moneter ekstra longgarnya. Bank sentral Jepang diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunganya pada level mendekati nol persen bahkan meskipun deflasi dapat diatasi tahun depan.
Menteri Keuangan Jepang Sadakazu Tanigaki Selasa lalu kembali mengatakan pergerakan mata uang akhir-akhir ini sejalan dengan fundamental, dan bahwa para menteri keuangan dan pejabat bank sentral negara-negara anggota G7 lainnya tidak akan keberatan mengenainya.
Sebelumnya, poundsterling sempat melemah tajam menyusul lemahnya data yang dirilis Inggris kemarin. Dalam penurunan bulan terbesar sejak bulan Maret, output sektor manufaktur Inggris pada bulan Oktober 0,7 persen lebih rendah dari output pada bulan September. Sedangkan Industrial Production pada bulan yang sama melemah satu persen dari bulan sebelumnya.
Terus melemahnya fundamental ekonomi Inggris sebagaimana yang ditunjukkan data-data terakhir dapat semakin memperbesar kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Inggris (BoE).
Pada awal-awal sesi New York, dollar terpantau tidak banyak bereaksi terhadap data revisi tingkat produktivitas (Productivity) Amerika dan Factory Orders.
Data Productivity dari Departemen Tenaga Kerja Amerika naik 4,7 persen untuk kuarter ketiga setelah mengalami peningkatan sebesar 2,1 persen pada kuarter sebelumnya. Sementara Labor Costs (biaya-biaya tenaga kerja) turun menjadi 1 persen.
Secara keseluruhan, data tersebut sebenarnya kurang positif bagi dollar. Sebab, meningkatnya produktivitas membantu menjaga laju inflasi tetap terkendali dan mungkin membuat Federal Reserve berubah pikiran untuk menaikkan suku bunganya.
Data lain yang juga dirilis kemarin menunjukkan Factory Orders meningkat pada bulan Oktober, untuk kali kedua dalam tiga bulan terakhir.
Di lain pihak, terhadap dollar Kanada, dollar Amerika terpantau stabil di 1.1568, setelah bank sentral Kanada (BoC) menaikkan suku bunganya 25 basis poin atau seperempat poin persentase menjadi 3,25 persen sesuai perkiraan.
Di akhir sesi New York, dollar tercatat di kisaran 120.77 terhadap yen, tidak banyak bergeser dari level penutupan Senin namun juga tidak jauh beranjak dari level terendah 32 bulan di kisaran 121.36 yang disentuh pada hari Senin sebelumnya.
Sementara itu, euro diperdagangkan dalam kisaran tipis dan ditutup di 1.1785 terhadap dollar. Para analis menyebut level 1.1680 dan 1.1640 sebagai support kuat bagi euro dalam jangka pendek.
Terhadap franc Swiss, dollar melemah tipis 0,1 persen di 1.3058. Sedangkan poundsterling juga tidak banyak bergeser dari level penutupan 1.7413 terhadap dollar.
Berikutnya, data tingkat pengangguran Swiss pukul 13:45 WIB. Unemployment Rate Swiss untuk bulan November diperkirakan tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya, tetap pada level 3,7 persen. Dalam sembilan bulan terakhir, tingkat pengangguran Swiss stabil di kisaran 3,7 hingga 3,9 persen. Meski tidak secara drastis mengurangi tingkat pengangguran, perekonomian Swiss terus berkembang melalui optimalisasi kapasitas. Dan dengan pertimbangan tersebut, para pakar ekonomi memprediksikan tingkat pengangguran akan berkurang menjelang pertengahan tahun depan.
Juga perlu dicermati dengar pendapat parlement Inggris tentang Laporan Pre- Budget UK pada 16.30 wib.
Namun bila level 1.7471 tidak berhasil di selamatkan oleh bullish, maka kita dapat memandang rebound sudah berakhir dan pergerakan cenderung kembali melanjutkan trend turun ke kisaran level 1.7000.