Rate Differential on Focus
Hasil survai penting mengenai tingkat kepercayaan dunia usaha di Jerman dari lembaga riset IFO turun lebih rendah dari perkiraan menjadi 97,8 dari 98,8 pada bulan Oktober sebelumnya.
Data tersebut menimbulkan keraguan mengenai prospek kenaikan suku bunga zona euro, meskipun bank sentral Eropa, ECB, masih diperkirakan akan menaikkan suku bunganya sebesar minimal 25 basis poin pada pertemuan kebijakan bulan Desember mendatang.
Data lain yang juga dirilis Kamis kemarin menunjukkan defisit Current Account zona euro melebar menjadi 4,8 milyar euro pada bulan September dari defisit sebesar 1,7 milyar euro pada bulan sebelumnya.
Dalam tipisnya perdagangan karena liburnya Amerika, euro terpuruk ke level terendah 1.1768 dan ditutup di kisaran 1.1786 atau melemah sekitar 0,3 persen terhadap dollar setelah dirilisnya data IFO tersebut.
Spekulasi-spekulasi mengenai tingkat suku bunga zona euro tampaknya semakin tinggi, anggota dewan gubernur ECB Jaime Caruana kemarin mengatakan naiknya tingkat suku bunga euro akan berdampak positif bagi perekonomian Spanyol meski juga menambhakan bahwa dirinya hanya mengharapkan peningkatan yang moderat.
Sementara itu , Menteri Keuangan Perancis, Thierry Breton mengungkapkan pendapatnya bahwa ECB tidak perlu menaikkan suku bunganya dengan pertimbangan laju inflasi di perancis maupun kawasan euro lainnya masih terkendali.
Poundsterling kemarin sempat menyentuh level tertinggi dalam satu minggu terhadap dollar setelah testimoni para pejabat bank sentral Inggris (BoE) mengenai inflasi kemarin memberikan indikasi bahwa tingkat suku bunga Inggris mungkin masih akan dipertahankan setelah pada bulan Agustus lalu dipangkas sebesar seperempat persen menjadi 4,5 percent saat ini.
Meski demikian, poundsterling kemudian berbalik melemah setelah pejabat BoE Rachel Lomax mengatakan bahwa dollar layak menguat karena selisih tingkat suku bunga Amerika dinilainya lebih menguntungkan.
Sementara ini, para pelaku pasar mulai mengalihkan perhatian mereka pada pertemuan antar menteri keuangan dan pejabat bank sentral negara-negara anggota G7 yang dijadwalkan pada tanggal 2 dan 3 Desember mendatang.
Pejabat tinggi departemen keuangan Jepang Hiroshi Watanabe kemarin mengatakan bahwa Pertemuan G7 tersebut diharapkan membahas tentang tingkat suku bunga antar negara disamping mendiskusikan tentang resiko flu burung bagi perekonomian dunia.