Spekulasi US Hike Rate
Aksi pengurangan posisi menjelang libur Thanksgiving Amerika juga membantu mengangkat kembali nilai dollar yang masih mendapat sentimen positif dari market. Volume perdagangan sendiri terhitung sekitar 25 persen lebih kecil dari biasanya.
Sebelumnya, dollar sempat melemah hingga 1.1866 versus euro menyusul minutes dari Federal Reserve yang mengungkapkan kekhawatiran sebagian pejabat Federal Reserve mengenai resiko dari menaikkan suku bunga terlalu tinggi.
Hingga akhir sesi perdagangan New York, euro terpantau di kisaran 1.1815 terhadap dollar, atau terhitung melemah sekitar 0,1 persen dari level penutupan sebelumnya. Terhadap franc Swiss, dollar menguat tipis sekitar 0,2 persen dan ditutup di 1.3109.
Sedangkan terhadap yen, dollar juga berhasil sedikit menguat kembali dan ditutup stabil di kisaran 118.70.
Sementara dari minutes yang dirilis bank sentral Inggris kemarin terungkap bahwa semua anggota komisi kebijakan mencapai kata sepakat mempertahankan suku bunga pada level 4,5 persen dalam pertemuan terakhir mereka tanggal 10 November lalu. Lebih jauh lagi, minutes tersebut mengindikasikan bahwa Komisi Kebijakan Moneter (MPC, Monetary Policy Committee) bank sentral Inggris tidak membahas tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga, sebagaimana yang menjadi spekulasi belakangan ini.
Poundsterling menguat dari kisaran 1.7214 hingga ke level tertinggi kemarin di kisaran 1.7258 sebagai respon positif market terhadap minutes BoE tersebut, meski kemudian tertarik kembali menjelang akhir sesi dan ditutup di kisaran 1.7234.
Para analis menilai market kembali pada pandangan bahwa selisih tingkat suku bunga untuk sementara ini masih akan lebih menguntungkan dollar. Suku bunga benchmark Federal Reserve saat ini berada pada level 4 persen, dua kali lebih tinggi dari tingkat suku bunga zona euro yang saat ini sebesar 2 persen.
Bank sentral Eropa, ECB, diharapkan menaikkan suku bunganya untuk pertama kalinya sejak dua setengah tahun terakhir, pada pertemuan kebijakan awal Desember mendatang. Namun, Federal Reserve juga diharapkan akan terus menaikkan suku bunganya.
Semakin tingginya yield (imbal hasil) Amerika dibandingkan dengan kawasan Eropa dan Jepang memperbesar daya tarik investasi-investasi bernilai dollar dan merupakan faktor utama dibalik tren penguatan dollar sepanjang tahun ini.
Turut membantu kembali menguatnya dollar kemarin adalah berita dari Reuters mengenai hasil wawancara dengan Jeffrey Lacker, Presiden Richmond Federal Reserve. Lacker mengatakan bahwa para pembuat kebijakan di Federal Reserve belum selesai dengan program kenaikan suku bunga.
Lacker sendiri baru akan mendapat giliran menjadi anggota komisi penentu kebijakan Federal Reserve pada tahun depan.
Sebelumnya, data Current Account zona euro akan dirilis pada pukul 16:00 WIB.
Sementara dari Jepang, minutes BoJ pada pukul 12:00 WIB siang nanti diharapkan akan dapat memberikan petunjuk bagi market mengenai rencana bank sentral Jepang tersebut terhadap tingkat suku bunganya.