Bernanke = Greenspan
Namun dengan berakhirnya sesi pertama testimoni Bernanke, aksi profit-taking berbalik menekan dollar. Aksi profit-taking tersebut kemudian semakin intens begitu testimoni Bernanke dilanjutkan kembali.
Dalam sesi kedua testimoni, dollar berbalik melemah setelah Bernanke mengatakan bahwa proses pemulihan ekonomi Amerika berjalan mulus meski masih ada ancaman inflasi dari harga-harga energi. Bernanke menambahkan bahwa tingkat inflasi dasar Amerika masih rendah dan bahwa Fed mesti memastikan tidak ada dampak lanjutan dari harga-harga energi.
Sementara mengenai topik nilai tukar mata uang, Bernanke menilai bahwa China sedikit lamban dalam mengubah kebijakan nilai tukar mata uangnya menjadi kebijakan nilai tukar mata uang yang lebih fleksibel.
Di lain tempat, Presiden Chicago Fed Michael Moskow mengatakan bahwa layak jika Fed beberapa kali lagi menaikkan suku bunga, dan bahwa tidak ada yang dapat memastikan apakah Fed akan berhenti pada kebijakan moneter yang netral.
Komentar-komentar tegas dari Federal Reserve semacam itu bertolak belakang dengan komentar para pejabat pemerintahan Jepang mengenai kebijakan moneter Jepang. Komentar-komentar para pejabat tersebut memicu timbulnya anggapan di kalangan pelaku pasar bahwa Bank of Japan akan kurang leluasa dalam mengangkat suku bunganya dari level mendekati nol persen saat ini.
Tekanan politis terhadap Bank of Japan ini berarti sentimen negatif bagi yen.
Hingga akhir sesi perdagangan New York kemarin, euro tercatat di kisaran 1.1717 atau menguat sekitar 0,2 persen dari level penutupan Senin sebelumnya.
Terhadap yen, dollar menguat tipis 0,1 persen dan ditutup di 118.88. Sebelumnya dollar sempat menguat hingga 119.37 terhadap yen.
Data-data perekonomian yang dirilis Amerika kemarin juga ternyata mampu memberikan support bagi menguatnya dollar.Harga-harga produsen yang kemarin naik melebihi perkiraan memperbesar ekspektasi akan semakin dinaikkannya tingkat suku bunga Amerika.
Namun kemudian, dollar mesti melepas kembali sebagian gain-nya karena para pelaku pasar memilih lebih fokus pada data Core PPI yang diluar dugaan turun 0,3 persen. Core PPI menghitung inflasi tanpa memasukkan komponen makanan dan energi di dalamnya.
Untuk Core CPI, para analis memperkirakan masih akan meningkat 0,2 persen untuk bulan Oktober. Peningkatan tersebut dinilai disebabkan merembetnya inflasi ke sektor-sektor lain selain energi.
Data lain yang juga akan menjadi pusat perhatian market hari ini adalah laporan arus modal Amerika(TICS) bulan September jam 21:00 wib . Para analis memperkirakan sebesar kurang lebih 70 milyar dollar dana luar negeri yang masuk ke Amerika pada bulan September. Ini berarti lebih dari cukup untuk menutup defisit perdagangan Amerika pada bulan yang sama yang mencapai 66,3 milyar dollar.
Dari kawasan lainnya, data tingkat pengangguran Inggris pada pukul 16:30 WIB dan CPI zona euro pukul 17:00 WIB sore nanti juga berpotensi menjadi penggerak market hari ini.
Sementara target 120.00 di JPY sepertinya akan mudah tersentuh dalam waktu dekat. Level 119.00 dan 118.50 sekarang menjadi level support penting.