Dollar Bearish Contiue ??
Dollar melemah setelah Departemen Perdagangan Amerika melaporkan bahwa defisit impor-ekspor Amerika membengkak menjadi 68,9 milyar dollar, jauh lebih parah dari perkiraan para analis sebelumnya.
Yen sebelumnya mendapat support dari data yang menunjukkan naiknya tingkat kepercayaan dunia usaha di Jepang.
Dari data Tankan yang dirilis bank sentral Jepang kemarin, terungkap bahwa perusahaan-perusahaan Jepang berencana menggenjot investasi, dan bahwa profit mungkin akan meningkat dua kali lipat pada kuarter pertama tahun depan. Indeks konfidensi perusahaan-perusahaan non manufaktur dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan hingga mecapai level tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Sementara indeks untuk perusahaan-perusahaan manufaktur besar naik ke level tertinggi dalam satu tahun.
Meski tidak sebesar perkiraan market sebelumnya, peningkatan pada data Tankan tersebut mengindikasikan bahwa perekonomian Jepang akan terus membaik dan karenanya berdampak positif pula bagi yen.
Jeleknya data Trade Balance Amerika ditambah dengan positifnya data Tankan Jepang tersebut merupakan alasan yang bagus untuk memgurangi posisi dollar menjelang libur akhir tahun.
Sementara itu, euro melonjak mendekati level tertinggi dalam enam minggu di 1.2057 sebelum kemudian ditutup di kisaran 1.2001 terhadap dollar pada akhir sesi, atau terhitung menguat sekitar satu persen dari level penutupan Selasa.
Semakin besarnya nilai impor Amerika dibandingkan dengan nilai ekspornya berarti semakin besar pula nilai dollar yang mengalir keluar negeri. Sehingga jika tidak dibarengi dengan tingginya tingkat investasi, nilai tukar dollar akan semakin jatuh.
Namun sebagian analis mengingatkan, angka aktual data Capital Flows yang lebih kecil dari perkiraan akan semakin menambah sentimen negatif dan dapat menekan dollar lebih lanjut.
Di samping data TICS, Amerika juga akan merilis data CPI-nya pukul 20:30 WIB nanti malam. Jika perkiraan para analis benar, maka tingkat inflasi annual Amerika dari sisi harga konsumen akan mengalami penurunan terbesar dalam hampir dua dekade terakhir. Estimasi laju 3,6 persen dari bulan November 2004 terutama atas dasar turunnya harga ritel BBM pada bulan November lalu. Sementara harga minyak dunia turun pada bulan November, harga BBM di Amerika turun pula sebesar 17 persen sehingga menambah daya beli konsumen Amerika.
Turunnya harga-harga secara dramatis tersebut dapat menjadi titik balik kebijakan moneter bank sentral Amerika yang sejak bulan Juni tahun lalu secara agresif menaikkan suku bunganya demi mengimbangi laju kenaikan inflasi.
Data perekonomian lain yang mungkin menjadi perhatian market hari ini adalah data Retail Sales Inggris pukul 16:30 WIB. Jika konsumsi domestik terus mengalami penurunan, bank sentral Inggris akan semakin mendapat alasan memangkas suku bunga pada pertemuan MPC berikutnya, guna merangsang tingkat konsumsi dan investasi.
Resistance kuat di 1.7800 belum berhasil dipecahkan oleh bullish GBP dan memberikan peluang bagi bearish GBP merebut kembali pergerakan harga. Support terdekat sekarang berada di 1.7600/15. Pergerakan konsolidasi dalam range 1.7800 - 1.7600 merupakan pergerakan favorit. | Resist 1.7864 1.7818 1.7788 1.7740 1.7692 1.7662 1.7615 Support |